Burung kacer atau Magpie Robin yang
populer di Indonesia saat ini ada dua jenis, yakni kacer hitam yang
sering disebut kacer jawa (Copsychus sechellarum) dan kacer poci (Copsychus saulari) satau kacer sekoci yang sering
disebut kacer sumatra. Burung ini memang masih berkerabat yakni
sama-sama dalam genus Copsychus.
Jika pilihan untuk kicauan, tentunya yang berkelamin jantan, dengan ciri warna bulu hitam yang tegas mengkilap dan kontras.
Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk
paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian
bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok.
Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
Kepala berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik..
Postur badan, pilihlah bahan yang
berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang
serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
Sayap mengepit rapat dan kaki
mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah kaki
yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap
mental burung.
Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
Perbedaan keduanya yang menyolok hanyalah
pada warna bulu hitam-putih. Copsychus sechellarum atau kacer jawa
berbulu hitam semua di bagian dada sampai dekat kloaka, sementara
Copsychus saularis ataui kacer poci warna hitam hanya sampai dada dan ke
bawah hingga kloaka berwarna putih. Sementara itu burung yang sangat
mirip dengan kacer poci atau kacer sumatra adalah kacer madagaskar
(Copsychus albospecularis).
Habitat
Seperti disebutkan di atas, kacer terdiri dari 3
species, yakni Copsychus saularis, Copsychus sechellarum dan Copsychus
albospecularis. Khusus untuk Copsychus saularis (Oriental Magpie Robin)
ini terdiri dari 9 subspecies, yaitu:
1. saularis, (Thailand, India, Nepal, Malaysia, Indonesia)
2. andamanensis, (Kep. Andaman)
3. musicus, (Peninsular, Malaysia, Thailand)
4. prosthopellus, (Hainan-China)
5. erimelas (India ke Indochina),
6. pluto (Sabah - Malaysia, Borneo - Indonesia),
7. ceylonensis (India, Srilanka),
8. adamsi (Sabah - Malaysia, Borneo - Indonesia),
9. mindanensis (Mindanao - Philippines).
Kacer sumatera atau kacer poci mempunyai
warna hitam pada kepala, leher sebatas dada, punggung dan bagian luar
ekor. Sedangkan warna putih berada pada dada, perut dan ekor bagian
dalam. Penyebaran mulai China, India, Nepal, Thailand, Indochina,
Filipina, Malaysia dan Indonesia.
Memiliki suara yang keras, nyaring dan
pintar menirukan suara-suara di sekelilingnya. Penampilan sangat
atraktif sambil membuka ekor serta mengeluarkan suara kicauan yang
merdu. Burung ini sangat menyukai udara panas.
Kacer hitam (Copsychus sechellarum) atau
Seychelles Magpie Robin penyebarannya mulai dari Seychelles (Afrika),
Jawa dan Kalimantan (Indonesia). Seluruh tubuh berwarna hitam, kecuali
pada sayap terdapat warna putih. Kemampuan berkicau sangat baik dan
pintar menirukan suara-suara di sekelilingnya. Penampilan sangat
atraktif sambil memainkan ekor. Volume suara sedang. Jenis ini juga
sangat suka dengan udara panas.
Sementara itu kacer madagaskar atau
Madagascar Magpie Robin (Copsychus albospecularis) terdiri dari dari 3
subspecies, yakni pica, albospecularis dan inexpectatus. Seluruh
subspecies Copsychus albospecularis ini tersebar di wilayah Madagascar
Afrika.
Bagian leher sebelah atas, punggung dan ekor berwarna hitam
kebiru-biruan. Kemampuan berkicaunya tidak kalah dari kedua sepupunya C.
saularis dan C. sechellarum.
Selain dari ketiga species di atas, ada satu jenis kacer lagi yang
beredar di kalangan pedagang dan pemilik burung kacer, yaitu Kacer
Blorok. Jenis ini menurut anggapan kebanyakan orang maupun peneliti
adalah merupakan hasil perkawinan silang yang terjadi di alam, antara
Kacer Hitam Putih (C. saularis) dengan Kacer Hitam (C. sechellarum).
Secara fisik, jantan dan betina burung
kacer mudah dibedakan terutama yang sudah dewasa. Pada jantan, bulu
hitam pada kepala dan dada mengkilat, sementara yang betina berwarna
abu-abu.
Sementara untuk usia trotolan, maka
semburat warna hitam pada jantan sudah terlihat meski hanya pada satu
dua bulu, sementara trotolan betina hanya warna gelap atau hitam pudar
cenderung abu-abu.
Cara memilih burung kacer yang baik
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bakalan pada burung kacer.
- Tempat: burung kacer bisa dipelihara dengan sangkar kotak ukuran 40 x 40 x 60 cm atau bisa juga bulat dengan diameter 40 cm. Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat dua bersilang dengan diameter masing-masing 1,5 cmdari bahan cabang kayu asam. Pilih kayu dengan permukaan kulit yang agak kasar tetapi tidak tajam sehingga bisa untuk mengasah paruh agar tidak runcing. Untuk perawatan harian, kacer tidak perlu dikerodng dan hanya dikeorodng malam hari agar tidak kedinginan.
- Pakan: Hal utama yang perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D
Di samping vitamin, perlu juga kecukupan
mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang,
keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem
pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi
sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti
memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan.
Yang termasuk mineral yang diperlukan
burung anis merah adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium,
Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.
Makanan dan extra fooding yang sesuai untuk burung kacer
- Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung kacer. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan voer yang baru setiap dua hari sekali.
- EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung kacer yaitu: jangkrik, orong-orong, kroto, cacing, ulat hongkong, ulat bambu, ulat kandang, kelabang, belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.
Perawatan dan setelan burung kacer mabung
Masa mabung (moulting) merupakan masa
yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu yang hilang dan
digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total
protein yang ada di dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa
mabung perlu ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein
dalam tubuh burung.
Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri
atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins.
Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta
memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun
sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi makanan dengan
kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai
protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini
sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk
mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.
Ketika burung mabung, mereka juga
memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan
energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan
burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk
dapat mempertahankan pertumbuhan bulu baru. Untuk diketahui saja, energi
yang diperlukan burung selama masa mabung sebesar dua setengah kali
lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi telur (lihat
misalnya penjelasan pada “Moulting in Bird” di situs vetafarm.com yang
menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah mabung ini).
Faktor-faktor yang berpengaruh pada masa
mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat kompleks. Umur
burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus
perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan atau
kegagalan burung melewati masa mabung.
Hal yang paling utama untuk diingat
adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus memberikan suplai pakan
yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna
mungkin.
Untuk menyediakan protein yang diperlukan
untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus meningkatkan asam amino
yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Protein seperti itu
bisa ditemukan di dalam daging hewan. Daging dapat diberikan kepada
kebanyakan burung yang sedang mabung dalam jumlah kecil plus pemberian
suplemen makanan yang baik. Suplemen multivitamin dan multimineral yang
baik seharusnya mengandung berbagai vitamin dan mineral serta asam amino
untuk memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal.
Meskipun pada umumnya mabung berjalan
normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa mabung burung,
khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu yang
tidak rontok (sekadar nyulam).
Pola perawatan kacer masa mabung:
- Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
- Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari atau kalau untuk penanganan ekstrim burung mabung, bisa dilakukan perawatan ekstem mabung.
- Jika Anda tidak menggunakan BirdVit atau BirdMineral, pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: stelan jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, kroto 1 sendok makan setiap pagi dan cacing 2 ekor 3x seminggu
- Meski tidak menggunakan BirdVit dan/atau BirdMineral, pemberian multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu sangat perlu..
Lakukan pemasteran
Masa mabung membuat burung lebih banyak
pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi
variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran
dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara
burung master.
0 comments:
Post a Comment